Dampak fisik onani sampai sekarang belum ditemukan efek yang membahayakan. Ada yang mengatakan onani menyebabkan kemandulan, ejakulasi dini impoten, dll itu semua hanyalah mitos. Onani seperti halnya melakukan hubungan intim frekwensi pengeluaran sperma saat onani juga sama. Hanya yg membedakan tidak ada pemanasan. Saat berhubungan badan, adanya pemanasan memberikan estimasi kekuatan yg terukur. Misalnya bangun pagi langsung mandi tubuh akan terasa kaget. Mungkin hal ini bisa disamakan dengan onani. Dengan kondisi badan yg tidak fit, tapi hormon dikeluarkan secara paksa yg terjadi adalah badan langsung lemas. Capek, lemas, tapi sering onani disertai konsumsi gizi yg tidak cukup yg secara tidak langsung memberikan efek samping tersebut. Yg benar benar dampak buruk onani adalah dampak psikis. Hal ini akibatnya sangat fatal. Bisa menimbulkangangguan jiwa seperti fobia mendekati perempuan, merasa diri berdosa, cepat marah, dll. Bila dibiarkan terus menerus dapat menjadi permanen. Kondisi ini dialami juga oleh wanita. Bila pada pria kasus ini sering didapati pada usia yg masih remaja, pada wanita berbeda karena terjadi saat sudah dewasa. Mungkin karena tidak mendapat kepuasan dari suami, selalu lama mendapat orgasme. Sampai kasus frigid yakni tidak bergairah secara seksual. Onani itu bisa bikin banyak jerawat, gampang keringetan walaupun di saat makan, gampang capek, bikin kurus, bikin banyak air liur n sering muncrat kalo lg ngomon (kumur2), pendengaran agak tuli (budek) dan membuat kita malas berbuat & berpikir, serta kalau udah menikah bisa melahirkan anak yg cacat mental (idiot) dan masih banyak lagi dampak negatifnya. Oleh karena itu segeralah berhenti dari kebiasaan IbLiz tersebut. Jadi dampak negatif onani lebih ke psikis dari pada fisik. Sehingga disarankan jangan terlalu sering onani.Biasakan jgn sering didalam kamar, atau mengurung diri. Banyak aktifitas, seperti olahraga, bermusik, berkumpul dengan teman-teman seprofesi, dll. Kalau bisa diimbangi dengan olahraga dan makan bergizi. Pikiran sehat dan aktifitas bisa mengurangi onani. Dan walaupun hormon harus dikeluarkan, paling tidak kondisi badan masih fit, sehingga tidak mengganggu rutinitas keseharian anda.